dokumentasi pribadi Rebellina, ikan acar bumbu kuning |
Ikan…
Ini favorit saya, terutama ikan laut. Sebagai fish lover
sejati, saya tak akan melewatkan kesempatan untuk membeli ikan laut segar.
Sayangnya, tidak seperti di kampung halaman, menemukan ikan segar di kota ini,
amat jarang. Terkadang ikan yang ada sudah diberi pengawet, atau pun terlihat
segar di luar namun ketika diolah di
rumah, rasa daging ikannya terasa gatal di lidah. Ini pertanda bahwa ikan
tersebut, sudah tidak segar lagi. Duh.., jadi kangen dengan kampung halaman.
Di rumah ini, dengan dua orang dewasa dan 4 orang anak-anak,
selera makan pun tidak sama. Si Sulung penggemar ayam sejati, dan tidak suka
ikan. Saya juga heran entah apa yang menyebabkannya tidak suka olahan ikan. Kalau
saya masak olahan ikan, Si Sulung ini pasti hanya akan mengambil bumbunya saja,
dan masak telur dadar sebagai lauknya. Kalau saudara-saudaranya yang lain,
alhamdulillah, semua menyukai ikan, walau memang lebih cenderung suka olahan
daging ayam,kecuali Fatih. Fatih sangat suka ikan, tetapi cara masaknya cuma
satu, yakni digoreng kering. Ini yang berbeda dengan selera saya, walau sama-sama
suka ikan. Kalau saya, sangat menyukai olahan ikan yang berbumbu dan berkuah.
Terkadang, demi memuaskan selera semua anggota keluarga,
saya memilih mengalah. Masak ayam (saya tidak terlalu suka olahan daging ayam).
Namun kadang kangen juga memasak untuk selera saya sendiri. Solusinya, ya masak
khusus untuk saya sendiri (dan suami, karena beliau memang sangat flexibel) di
luar menu untuk anak-anak. Dan ciri khas menu untuk saya adalah berbahan dasar ikan dan peudaassss J
Tapi ada satu menu ikan yang bisa dikatakan disukai seluruh
anggota keluarga,termasuk Si Sulung. Ikan acar bumbu kuning, demikian saya
menyebutnya. Bumbunya pun tidak susah dicari, hanya perlu usaha menguleknya.
Entah kenapa, baik lidah saya maupun lidah suami selalu bisa membedakan rasa
enak olahan bumbu yang diulek dengan cobek, atau bumbu yang diblender. Makanya,
walau agak repot, saya lebih suka mengulek bumbu untuk menu ini dengan cobek. Rasanya
lebih nendang.
Sebenarnya, kalau masak sehari-hari, saya sih tidak terlalu
baku dengan standar ukuran bumbu. Pakai perasaan, begitu cara saya menakar
berapa banyak bahan yang harus saya gunakan. Jadi, kalau pun resep makanan yang
saya bagi di blog saya, enggak bersifat mutlak. Silakan saja bagi yang
membacanya untuk menambah atau mengurangi bumbu yang dipakai sesuai selera.
Kecuali untuk resep kue-kue, takarannya harus standar. Itu menurut saya sih..
Seperti pagi ini. Saya masak ikan acar bumbu kuning ini.
Resep ini bawaan dari keluarga. Untuk takaran bumbu, mama saya pun pakai
takaran ‘perasaan’ saja. Jadi, saya pun demikian. Tapi karena sekarang rajin
didokumentasikan untuk blog dengan niat sebagai warisan buat anak-anak, maka
saya pun sekarang agak-agak rajin mengingat-ingat takaran bumbunya. Langsung aja
deh ke bahan dan pembuatannya.
Bahan Ikan Bumbu Acar Kuning
1 kg Ikan
laut segar (biasanya saya pilih ikan kembung/banjar). Bersihkan, lumuri garam,
goreng setengah kering.
Bumbu,
dihaluskan
5 butir
kemiri bulat
7 butir
bawang merah ukuran sedang
4 butir
bawang putih ukuran sedang
Seruas kunyit
Seruas jahe
Bumbu
Pelengkap:
Seruas lengkuas,
di memarkan
Satu batang
serai, memarkan
2 lembar
daun jeruk, buang tulang daunnya, sobek-sobek
2 lembar
daun salam
1 sdm air
jeruk nipis/cuka
Garam,gula
secukupnya
Minyak untuk
menumis
Bahan
Pelengkap
2 buah
wortel ukuran sedang, potong korek api
Cabe rawit utuh, buang tangkainya.
Bawang merah
kecil-kecil, kupas, biarkan utuh.
Cara membuat:
Panaskan
minyak goreng di penggorengan, masukkan bumbu halus. Tumis sampai bumbu harum
dan matang. Masukkan serai, daun jeruk, lengkuas dan daun salam. Aduk rata
sampai layu. Masukkan air secukupnya (sekitar 100 ml). Didihkan.
Setelah
bumbu mendidih, masukkan ikan yang telah digoreng. Kecilkan api, tutup
penggorengan dan biarkan bumbu meresap dan air menyusut setengahnya.
Kemudian masukkan
potongan wortel, aduk rata, Biarkan setengah matang. Setelahnya, masukkan cabe
rawit dan bawang merah kecil, aduk rata hingga layu. Tambahkan garam dan gula. Cicip
rasanya, sesuaikan selera. Matikan api. Tuangkan air jeruk nipis/cuka ke dalam
olahan ikan. Aduk rata.
Siap santap
dengan nasi hangat.
Ikan bumbu acar kuning ini walau tidak pedas, tetapi ada cabe rawit utuh sebagai pilihan penambah cita rasa bagi penyuka sensasi pedas. Sensai cabe rawit dan bawang bulat setengah matang ini yang membuat saya makan tambo-tambo. Alamat gendut badan saya bila sering masak ikan ini, soalnya sepiring pun tak cukup.
Yang mau mencoba, silakan aja. Sesuaikan dengan selera sendiri untuk bumbunya.
enyakkk...aku cuma keder masak ikan --"
ReplyDeletemantap
ReplyDelete