Monday, September 21, 2015

Gemblong Yang OK Dan Besta Yang Kurang Memuaskan

www.dapurrebellina.blogspot.com
Gemblongnya ok, bestanya kurang memuaskan. Tak apalah, yangn penting enak :)
Ceritanya, saya lagi kesengsem pengen bikin penganan tradisional. Selama ini setiap kali mau bikin penganan tradisional, yang terbayang adalah prosesnya yang ribet dan butuh waktu lama. Jadinya kemudian malah malas untuk praktek bikin penganan tradisional dan lebih memilih kue-kue modern. Dan bikin  kue-kue tradisional pun hanya jadi mimpi selama ini.


 Di sini saya betul-betul merasakan kebenaran pepatah, "Tak Kenal Maka Tak Sayang". Buktinya, setelah bongkar-bongkar majalah lama, ketemu resep-resep kue tradisional yang bahan dan cara pembuatannya ternyata mudah banget. Oalah.., cupid bener saya selama ini. Baca 1-2 resep kue tradisional yang ribet, langsung menggeneralisir bahwa semua kue tradisional itu ribet. Jangan tiru deh sikap saya ini. Rugi sendiri!

Eksekusi kue tradisional pertama saya adalah awuk-awuk. resep dari majalah lama itu saya modifikasi bahan dan pembuatannya. Alhamdulillah, sukses. Secara rasa, semua anggota keluarga suka, nagih minta dibuat ulang, dan tulisan itu juga berhasil memenangkan lomba blog mini dari seorang rekan blogger senior. Lumayan, dapat hadiah dan juga meningkat kepercayaan diri saya untuk mencoba praktekin lagi resep-resep kue tradisional lainnya. Tentu saja, pilih yang mudah dulu, baik bahan dan caranya.

Baca juga : Awuk-awuk ubi ungu


Kali ini pilihan saya adalah gemblong.
Tetangga satu rumah dari saya, (saya manggilnya Te Opa) kerap menjual penganan ini di warungnya. Rasanya yang gurih manis dengan balutan gula bikin sepotong gemblong enggak cukup sebagai teman minum kopi. Maunya berkali-kali. Selama ini mikirnya bikin gemblong itu sulit. Apalagi ada bestanya. Itu tuh balutan gula yang nempel sempurna dan kering di gemblongnya. Dalam bayangan saya, bikin besta itu pasti sulit banget. Nyoba aja belum udah mikir gagalnya malah. #Tepokjidat!

Lihat bahan-bahan, alhamdulillah semua ada. Pak pik puk  beberapa waktu, jadilah gemblong. Digoreng, di rasa sendiri, lalu dibagi ke suami dan anak-anak sembari minta pendapat. Komentar mereka, 2 jempol! Berarti ok. Sekarang, eksekusi besta.
Sesuai resep, step by step pun diikuti dengan cermat. Namun sudah bermenit-menit gula di masak, tanda-tanda berambut tak muncul juga. Wah.., sepertinya….
Setelah sekian menit berlalu, adonan gula mengental walau tak berambut. Tak sabar saya masukkan gemblong ke dalam, aduk-aduk, dan biarkan sesaat. Hasilnya? Tampilan mengecewakan walau secara rasa, ya besta khan manis. Tapi terasa lengket, dan basah. Tidak kering seperti tampilan gemblong yang terpampang di majalah. Hiks…,enggak tahu deh gagalnya di mana.

Begitupun, gemblong seketika tandas. Bahkan Si Sulung menyempatkan diri mengambil dua potong untuk bekal snack, padahal snacknya berupa roti isi sudah tersedia di kotak bekal. “Jangan habiskan ya. Tinggalkan untuk aku,” katanya berpesan saat berpamitan menuju sekolahnya. Wew, boro-boro sisa, begitu bayangannya lenyap dari pandangan mata, gemblong pun habis tak bersisa, hehehe.

Secara keseluruhan, praktek bikin gemblong saya sih memuaskan, walau bestanya mengecewakan tampilannya. Tapi ini jadi tantangan buat saya, pengen bikin gemblong yang berselaput besta yang pas gitu. Oh ya, ternyata kata Te Opa, kalau bikin besta, jangan gunakan gula merah, karena gula merah yang ada kini kebanyakan mutunya tidak baik, alias tidak asli. (gula merah yang asli itu seperti apa ya?). Ok lah, lain waktu saya akan bikin gemblong lagi karena anak-anak juga pada nagih minta dibuatkan lagi, dan kali itu bikin bestanya akan saya coba pakai gula putih.
Untuk saat ini, saya bagi resep gemblongnya dan bestanya (yang mengecewakan, tapi silakan dicoba bagi yang berminat, mana tahu kesalahan di saya, bukan di resep J). Berikut bahan dan cara pembuatannya:

Bahan Gemblong: (resep dari majalah Sedap, No 5/III/2002
250 gr tepung ketan
150 gr kelapa muda, parut kasar
2 sdm mentega/margarin
 4 sdm gula pasir (bisa ditambah menjadi 5 sdm bila suka rasa manis)
100 ml air panas
2 sdt garam, aduk dengan sedikit air panas (ambil sedikit dari 100 ml air panas)
Minyak untuk menggoreng.

Bahan Besta
100 gr gula pasir
75 gr gula merah
225 ml air
1 sdm mentega/margarin

Cara Membuat:
1.     Aduk tepung ketan, kelapa muda, mentega/margarin, air panas, dan air garam hingga merata dan kalis.Bentuk lonjong, sisihkan.
2.     Panaskan minyak goreng. Goreng gemblong hingga kering.
3.     Masak bahan besta sambil diaduk hingga berambut. Masukkan gemblong. Aduk rata, angkat dan dinginkan.
4.     Siap santap.

Selamat mencoba, semoga sukses dan kalau sukses, terutama bestanya, bagi ceritanya ke saya ya 












No comments:

Post a Comment

Senang banget bila teman-teman yang mampir mau memberi komentarnya. Komentar teman-teman akan membantu saya lebih berkembang ke depannya. Salam, Rebellina :)